dari katong par katong samua

Yuk, Intip Kekuatan SANTUN di Pilgub Maluku 2018

1,702

AMBON-MALUKU. Tinggal menggitung hari pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Maluku periode 2018-2023 bakal digelar. Semua pasangan calon tak kenal lelah berlomba menarik simpari rakyat dengan sejuta tawaran dan janji kampanye yang ditawarkan. Bak raja, rakyat pun dilayani dengan segala cara, wajar saja, rakyatlah kunci utama Pesta lima tahunan ini.

KPUD Maluku telah menetapkan tiga pasangan calon, yakni dua pasangan calon dari jalur Partai Politik, masing-masing Said Assagaff-Anderias Rentanubun (SANTUN), Murad Ismail-Barnabas Orno (BAILEO), dan dan satu pasangan calon dari jalur independen yakni Herman Koedoeboen-Abdulah Vanath (HEBAT).

Enam putra terbaik Maluku ini saling mengklaim bakal menjadi pemenang pilgub 2018 didasari sejumlah hasil survey dan dukungan yang dikantongi masing-masing pasangan. Lantas, siapakah sebenarnya yang memiliki peluang besar untuk menahkodai 1 juta lebih rakyat Maluku lima tahun kedepan ?

Kali ini kita akan mengulas sedikit tentang peluang pasangan SANTUN (said-Andre) yang mengantongi nomor urut 1 pada pemilihan 17 Juni 2018 mendatang. Pasangan yang diusung oleh gabungan partai politik besar yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta didukung oleh Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai baru Partai Garuda adalah salah satu pasangan yang disebut-sebut memiliki peluang yang cukub besar sebagai pemenang pilgub nanti.

Kolaborasi dua Kepala daerah aktif yakni Said Assagaff sebagai Gubernur incumbent, serta Anderias Rentanubun, Bupati Maluku tenggara 2 periode ini punya basis electoral yang kuat jika dibandingkan dengan pasangan lain.  Assagaff lahir di Ambon pada 29 November 1953 dan memulai karirnya sebagai seorang birokrasi murni di Pemerintah Provinsi Maluku. Lulusan Sarjana Pertanian Universitas Hasanudin Makasar ini pernah menduduki sejumlah jabatan antara lain, pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Bappeda, Kepala Bappeda, Asisten II  dan Asisten III, Kepala Bapeldalda hingga berhasil mencapai puncak seorang pamong dengan dipercayakan menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Maluku.

Sosok Pak Bib (panggilan akrab Assagaff) yang terbuka, familiar dan rendah hati ini akhirnya membuat Karel Albert Ralahalu meminangnya menjadi Wakil Gubernur Maluku periode 2008-2013 lalu. Tidak berhenti disitu saja, selesainya era kepemimpinan Ralahalu selama 2 periode, membuka pintu bagi Assagaff mecalonkan diri sebagai calon gubernur Maluku periode 2013-2018. Dan akhirnya, Assagaff berhasil menjadi Gubernur Maluku berpasangan dengan Zeth Sahuburua yang tampil dengan Jargon SETIA.

Kini untuk melanjutkan periode kedua sebagai gubernur, Assagaff akhirnya “jatuh hati” pada sosok Anderias Rentanubun, Bupati Maluku Tenggara berdarah Kei-Waai. Terpilihnya Rentanubun sebagai pendamping Assagaff sudah diprediksi sebelumnya oleh banyak kalangan, pasalnya, Rentanubun satu-satunya bakal calon wakil gubernur Maluku yang memperoleh presentase tertinggi dari sejumlah lembaga survey nasional dan local. Dengan menggunakan “Bendera 4M (Menata Membangun Masa Depan Maluku” sebagai rumah sosialisasi, Alhasil Rentanubun mulus menjadi pendamping Assagaff.

Rentanubun terlahir sebagai putra sulung dari tujuh bersaudara buah kasih sayang pasangan suami istri Amandus Rentanubun asal Kei dan Wilhelmina Bakarbessy asal Negeri Waai. Andre (sapaan Akrab Anderias Rentanubun) dilahirkan dan dibesarkan di Desa Langgur pada 1 Desember 1962 silam. Rentanubun menikah dengan Almarhumah Dra. Benardeth Wakofan seorang Bankir pada Bank Internasional Indonesia (BII) dan  dikarunia 3 orang anak yakni, Riyan A Rentanubun, Adelia D Rentanubun, dan Krisna V. Rentanubun. Karir Andre menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dimulai di Maluku Tenggara pada 1991 di Dinas Pekerjaan Umum. Sejumlah jabatan berhasil dipercayakan kepadanya, mulai dari Kepala Seksi Jalan, Kepala Sub Dinas Pengembangan Prasarana Jalan, Kepala Dinas Kimpraswil Kabupaten Maluku Tenggara 2002, dan Kepala Bappeda Kabupaten Kepulauan Aru tahun 2007.

Pada Pilkada Maluku Tenggara tahun 2008, Rentanubun berhasil mencetak sejarah dengan menumbangkan Bupati Incumbent yakni Herman Koedoeboen. Sejak itulah, nama Rentanubun mulai diperbincangkan public, apalagi sejumlah prestasi yang berhasil diraih Rentanubun sejak memimpin Maluku Tenggara dibidang infrastruktur dimana dirinya (Rentanubun) berhasil membuka keterisolasian di wilayah Kei Besar, dan pengelolaan keuangan menempatkan Rentanubun dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sebagai Kabupaten dengan Pengelolaan Keuangan terbaik se-Maluku.

Mengusung tagline “Terus Bersama Bangun Negri”, Assagaff-Rentanubun punya komitmen kuat untuk melanjutkan pembangunan Maluku lima tahun kedepan. Prediksi banyak kalangan, pada pilgub Maluku 2018 ini, Assagaff-Rentanubun bakal menang telak di 11 Kabupaten dan Kota. Sangat beralasan, pasalnya, untuk Kota Ambon misalnya, tongkat komando pemenangan SANTUN langsung diambil alih oleh Richard Louhenapessy yang tak lain adalah Walikota Ambon 2 periode dan sekaligus sebagai Ketua Tim pemenangan SANTUN. Sementara di Kabupaten Maluku Tengah, pemenangan SANTUN juga dinahkodai langsung oleh Mantan Bupati Malteng 2 periode Abdullah Tuasikal yang bergerak dengan bendera “AT Community”. Untuk kabupaten Maluku Tenggara Barat, pemenangan SANTUN juga dipimpin langsung oleh Kader Demokrat yang juga Bupati Maluku Tenggara Badat, Petrus Fatlolon. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Seram Bagian Timur, sang Bupati Mukti Keilobas juga kerja habis-habisan untuk menangkan Assagaff-Rentanubun di kabupaten bertajuk “Ita Wotu Nusa”. Dan untuk Kabupaten Buru dikomandai oleh Bupati 2 periode Ramly Umasugy, sementara di Kabupaten Buru Selatan ada Wakil Bupati Ayub Saleky yang juga kader Partai Demokrat. Sementara untuk wilayah Maluku Tenggara Raya khususnya di Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, dan Kepulauan Aru jelas menjadi kekuatan dan basis Rentanubun. Untuk itu, peluang SANTUN untuk kembali memimpin Maluku 2018-2023 sangat terbuka lebar.

Kini semuanya tergantung rakyat Maluku sebagai pemegang kedaulatan penuh demokrasi, dan bilik suara adalah saksi bisu yang akan menjadi bilik penentu siapakah putra terbaik Maluku yang pantas dipercayakan menjadi pemimpin. Segala cara dan upaya pastinya akan ditawarkan kepada rakyat, dan yang pasti komitmen dan janji-janji kampaye pasangan SANTUN diharapkan dapat memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik untuk menjadikan Maluku sebagai salah satu Provinsi yang layak dan patut disejajarkan dengan provinsi lain di Indonesia. (AM-01)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: