Beberapa Produk Sayuran Di Ambon Terdiksi Residum dan Mikroba E-Coli

AMBONMANISE.COM- Beberapa produk sayuran, antara lain bayam merah, kangkung, sawi, terung unggu, terong hijau dan selada yang diproduksi oleh sejumlah petani di kota Ambon, terdeteksi esidum pestisida dan mikroba e-coli.

Hal ini terbukti dari hasil uji labortatiorum dari PT Saras Wanti Indo Genetech nomor SIG/CL/V.2019.012768, tanggal 21 mei 2019, yang diambil dari kebun milik Bapak La Adong di desa Poka dan Pak erwin di desa Airlouw, Yanti (KRPL) di Dusun Taeno.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku, Habiba Saimima, melalui realeasenya, mengatakan dari hasil pengawasan (uji) laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku terhadap sampel pangan segar asal tumbuhan (sayur-sayuran) pada beberapa petani di Kota Ambon yang terdeteksi residu pestisida golongan Peritroit dengan bahan aktif parethrin pada sayuran kangkung, terong hijau dan terong ungu serta bakteri e-coli pada sayuran sawi hijau dan selada, dengan ini dijelaskan bahwa kandungan residu pestida tersebut masih di bawah ambang batas residu.


“Berdasarkan SNI 7313 : 2008 , batas maksimum residunya 0,1 mg/kg untuk terong, hasil uji lab. adalah 0,0058 mg/kg, juga untuk kangkung, hal ini menunjukan bahwa kandungan residu pestida tersebut masih di bawah ambang batas residu (BMR) sehingga dapat dinyatakan aman untuk dikonsumsi,”tandasnya.

Namun demikian, jelasnya instansi yang terkait harus terus melakukan pembinaan terhadap para petani sayuran ini agar menggunakan pestisida ramah lingkungan untuk melindungi masyarakat dari bahaya residu pestisida kimia yang menimbulkan berbagai penyakit degeneratif.

Jelasnya, terdeteksinya bakteri e -coli juga masih dibawah ambang batas juga dan ini masih dikatakan aman.

Bakteri e–coli ini disebabkan oleh penggunaan pupuk kandang yang belum matang maupun penggunaan air y ang kurang bersihdalam proses produksi.

Namun demikian bakteri dapat dimatikan dengan pencucian sayuran secara benar dan bersih (air mengalir) dan masak pada suhu yang sesuai sehingga baktero tersebut akan mati. (AM-04)

Plt Kadis Ketahanan Pangan Promal, Habiba Saimima. (Foto Ist)