BERITA MALUKU. “Kabupaten Buru Selatan (Bursel) hingga kini masih kekurangan ratusan tenaga guru,” kata Kepala Dinas Pedidikan Kabupaten Bursel, Nataniel Solissa saat membuka kegiatan Kampanye Pendidikan II yang digelar oleh Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Labuang, berlangsung di halaman SD Inpres Labuang, Rabu (6/9/2017).
Solissa mengatakan, tenaga guru yang sudah menjadi PNS di Kabupaten Bursel saat ini mencapai 636 orang, sehingga Bursel masih kekurangan ratusan tenaga guru, itu belum terhitung untuk tenaga guru pada tingkat kanak-kanak dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Data yang kita punya untuk tenaga guru di Bursel 1.568 guru untuk tingkat SD dan SMP belum kita kalkulasi pada Tingkat TK dan SMA. Data rill tenaga guru berstatus PNS di Bursel kurang lebih 636 orang, dan sisanya kurang lebih 811 guru yang belum PNS,” rinci Solissa.
Dijelaskan, kriteria mengukur sumber daya seseorang siswa salah satunya melalui mutu pendidikan yang berkualitas yang diperoleh siswa tersebut dari seorang guru yang berkualitas pula.
Dikatakan, pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk itu, Solissa berharap mutu pendidikan yang berkuliatas tak lepas dari peran seorang tenaga pengajar.
“Guru mempunyai andil penting dalam pembangunan karakter seorang anak serta merupakan pembimbing ulung bagi seorang siswa agar menjadi yang terbaik bagi dirinya, keluarga, bangsa dan negara,” jelasnya.
Solissa berharap dengan terpenuhi pemerataan guru di sekolah-sekolah yang berada di 6 kecamatan pada Kabupaten Bursel bisa menjamin mutu pendidikannya lebih baik lagi, karena dengan pemerataan guru pada setiap sekolah yang ada di kabupaten ini akan memfokuskan peran seorang guru sebagai pengajar sekaligus pendidik dalam menjalankan tugasnya.
“Kalau seorang guru yang menangani empat sampai lima kelas sekaligus itu tak bagus sebab akan susah untuk membagi dirinya dalam memberikan ilmu bagi siswa,” tandasnya. (LE)