Ambon, Tribun-Maluku.com : Ketua Umum Rembuk Nasional 2017 Firdaus Ali berjanji akan menyampaikan keluhan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku terkait terkatung-katungnya nasib program Lumbung Ikan Nasional.
“Saya pribadi akan sampaikan kepada Presiden Joko Widodo, kalau ini ‘ngawur’ sampai kemudian tidak diselesaikan hanya karena gara-gara paraf seorang menteri,” kata Firdaus Ali di Ambon, Jumat (15/9).
Sebelumnya dalam Rembuk Nasional (Rembuknas) 2017 yang digelar di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Kadis DKP Romelus Far-far dalam pemaparannya sempat mengeluhkan terkatung-katungnya program Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional.
Draf Peraturan Presiden (Perpres) yang telah selesai disusun pada 2015 guna menjadi payung hukum program tersebut, tak kunjung diajukan kepada Presiden Joko Widodo untuk disahkan karena belum diparaf oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
“Rembuk ini adalah untuk menangkap aspirasi, termasuk keluhan. Persoalan ini kami catat dan sampaikan kepada presiden karena ada aspirasi tapi kenapa tidak diimplementasikan, malah hadir tapi salah program,” katanya.
Keluhan Kadis DKP tersebut, kata Firdaus, juga sudah sempat ia bicarakan dengan Rektor Unpatti MJ. Saptenno dan Pangdam XVI/Pattimura Doni Munardo di sela-sela pelaksanaan Rembuknas 2017.
“Tadi saya ngomong dengan rektor dan pangdam, ini sih ‘kebangetan’. Rembuk Nasional ini tujuannya untuk meluruskan apa yang bengkok, seperti itu salah satunya,” ucapnya.
Dikatakannya lagi, Presiden Joko Widodo dengan program Nawa Cita-nya ingin membangun dari pinggiran, karena itu dilaksanakanlah Rembuknas 2017 guna mengumpulkan aspirasi dan keluhan rakyat terkait pembangunan daerahnya.
Rembuk itu sendiri memfokuskan pada 12 bidang, bidang ketujuh membahas tentang pembangunan kemaritiman dan pengelolaan sumber daya kelautan. Ambon menjadi kota tempat pembahasan topik tersebut.
Ambon menjadi kota kedua pelaksanaan Rembuk Nasional 2017, setelah Palembang pada 13 September lalu.
“Sekarang ini presiden ingin membangun dari pinggir, artinya beliau mendengarkan dulu aspirasi dari rakyat maunya apa, karena mereka lebih tahu daerahnya.” ujar Firdaus.