BERITA MALUKU. Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal melepas etape II lomba balap sepeda internasional (Tour de Molvccas-TdM) 2017 rute Wahai, seram Utara – menuju Kota Bula, ibu kota kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Selasa (19/9/2017).
Pelepasan peserta dimulai dari halaman kantor Camat Seram Utara di Wahai ditandai pengibaran bendera start oleh Bupati Abua bersama Konsultan Teknis TdM 2017, Jamaludin Mahmood dan sejumlah pejabat Pemkab Maluku Tengah, pukul 15.00 WIT.
Bupati Abua menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pemprov, panitia penyelenggara serta Kementerian Pariwisata karena karena lomba balap sepeda dengan rute sepanjang 714 KM tersebut, dapat melewati beberapa kecamatan serta ratusan desa/Negeri di wilayah kerjanya, bahkan Masohi juga dijadikan tempat istirahat peserta sebelum melanjutkan lomba etape berikutnya.
“Lomba ini akan memberikan multi player efek sangat besar bagi perkembangan pembangunan terutama kemajuan sektor pariwisata di Maluku Tengah di masa mendatang,” katanya.
Lomba balap etape II sempat molor lebih dua jam dari waktu start yang ditentukan yakni pukul 13.00 WIT disebabkan salah satu bus mengangkut pembalap dari Kinan Cycling Team (Jepang), sempat mengalami rem blong pada kilometer 54 dari Masohi menuju Wahai, dan perbaikannya memakan waktu lebih dari dua jam.
Setelah diperbaiki, bus pariwisata milik Dinas Perhubungan provinsi Maluku tersebut juga terpaksa harus berjalan lambat terutama saat melewati jalur jalan Sawai – Saleman atau “SS” yang merupakan kawasan Taman Nasional Manusela.
Diperkirakan 58 pembalap yang akan mengikuti akan menempuh perjalanan selama 3,5 jam untuk menyelesaikan rute etape II sepanjang 155,8 KM, dengan kecepatan rata-rata 50 – 80 kolometer per jam hingga finis di kota Bula.
Berdasarkan pantauan, siswa sekolah dasar maupun SMP dan SMA maupun warga telah menunggu di kiri-kanan jalan dengan membawa bendera untuk menyaksikan para peserta dari 20 negara berlomba mengadu kecepatan sepedanya di etape kedua tersebut.
Begitu juga di setiap ruas jalan yang dilalui dan terdapat Negeri atau desa, warga juga telah menunggu untuk menyaksikan lomba balapan sepeda berkala internasional pertama di Maluku tersebut.
Konsultan Teknis TdM 2017, Jamaludin Mahmood, memperkirakan para para pembalap akan tiba lebih cepat di Kota Bula karena rute yang di lalui lebih banyak track lurus dan berkelok-kelok dan dihiasi hamparan persawahan beberapa jalur tanjakan dan turunan baru akan ditemui pembalap saat mendekati finish di kota Bula, tetapi tidak terlalu tinggi dan terjal.
Dia menandaskan. Kondisi cuaca yang tiba-tiba berubah dari mendung menjadi hujan lebat menjadi tantangan tersendiri bagi para pemvalap untuk memacu adrenalin mereka.