Ambon, Tribun-Maluku.com : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Maluku, akan memprioritaskan perbaikan fasilitas umum yang rusak akibat bencana alam masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2017.
Kepala BPBD Kota Ambon Enrico Matitaputty di Ambon, Senin (26/9), mengatakan, infrastruktur umum seperti jalan, talud, sekolah dan tempat ibadah yang rusak akan menjadi fokus.
“Anggaran yang diusulkan dalam APBD-P 2017 tidak terlalu besar, sehingga perbaikan akan dilakukan pada infrastruktur umum seperti jalan, talud, sekolah dan tempat ibadah yang rusak, terutama yang darurat untuk ditangani,” katanya di Ambon, Senin (26/9).
Dijelaskannya, penanganan bencana di Ambon masih dilakukan secara darurat seperti jika terjadi bencana tanah longsor maka belum bisa dilakukan pembangunan talud baru, tetapi lokasi longsor masih ditutup menggunakan terpal. Selain itu diberikan bantuan grobak, sekop, dan peralatan penunjang lainnya.
“Penanganan bencana belum bisa dilakukan secara permanen, karena masih dalam masa tanggap darurat, jika seluruh tahapan rampung baru ditindaklanjuti dengan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi,” katanya.
Enrico menjelaskan, setelah penanganan darurat pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya untuk melakukan tahapan rehabilitasi.
“Penanganan bencana alam harus berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya, guna tahapan rehabilitasi, karena itu kita berupaya agar di APBD-P 2017 lokasi yang darurat harus diprioritaskan untuk ditangani,” tandasnya.
Selain fasilitas umum pihaknya juga telah mengusulkan perbaikan rumah penduduk yang terkena bencana ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Kita berupaya mengusulkan, walaupun untuk penanganan perumahan sejak tahun 2016 memang belum masuk tahapan pembahasan, karena pemerintah pusat tidak hanya melihat kejadian bencana yang terjadi di Ambon tetapi seluruh kabupaten dan kota di Indonesia,” kata Enrico.
Pihaknya berharap, warga kota Ambon dapat memahami prosedur penanganan bencana di tingkat pusat, karena pada waktunya akan ditangani.
“Kami berharap warga dapat bersabar karena kami akan terus berupaya untuk mendapatkan bantuan penanganan baik melalui APBD maupun APBN,” tandasnya.