BERITA MALUKU. Pengelola Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ternate, Maluku Utara (Malut) memastikan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dirasakan di Weda, Halmahera Tengah mulai teratasi.
“Kami telah melakukan pengiriman BBM, sehingga dengan adanya stok membuat harga BBM jenis Permium dan Pertalite yang ada ditingkat enceran mulai kembali normal,” kata Sales Exekutive Retail V TBBM Ternate, Andi Arifin di Ternate, Rabu (11/10/2017).
Dia menyatakan, pihaknyatelah melakukan pengiriman BBMJenis Premium dengan total 10 ton ke Weda dan pengiriman dilakukan pada pagi hari.
Selain itu, untuk hari senin dilakukan penambahan dengan jenis perimium dan pertalite dengan total keseluruhan 25 ton.
Andi menjelaskan, alasan kenapa sampai BBM yang dikirim mengalami keterlambatan, sebab pengangkutan BBM ke Weda menggunan satu kapal saja atau kapal yang ada di Gita.
Bahkan kapal tersebut melayani dua APMS, di Weda dan di Gita dan dua hari lalu melayani APMS yang ada di Gita dan sub yang ada di Weda sebanyak 10 kilo liter.
Sehingga, keseluruhannya, kata Andi, akan dikirimkan sebanyak 35 kilo liter, hanya saja kapalnya tidak dapat memuatnya sekaligus untuk dikirim secara berkala atau sebagian-sebahagian.
Untuk itu, pengiriman pertama dilakukan sebanyak 10 kilo liter kemudian ditambah 25 kilo liter, sehingga kapasitas keseluruhannya menjadi 35 kilo liter.
“Mereka harus tetap menunggu, tapi di Weda sudah ada stok 10 kilo liter, untuk sementara akan mencukupi sampai dilakukan pengiriman pada senin akan datang,” katanya.
Begitu pula, untuk ukuran 10 kilo liter itu waktunya bisa sampai 5 hari dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, karena dengan adanya penambahan stok ini duharapkan dapat menurunkan harga di tingkat eceran.
Andi mengaku heran, sebab stok BBM-nya masih ada di sub, tetapi mengalami kelangkaan, padahal sementara stok BBM ada sejak pekan lalu.
Namun, untuk mendukung program pemerintah melalui penggalakan BBM satu harga, maka Pertamina akan menambah satu lagi SPBU, yang direncanakan pada Desember mendatang dan akan dipasok dari Tobelo, sehingga bisa berkesinambungan setiap hari.
“Seharusnya Pemda menegur, jika ada yang menaikan harga BBM melebihi dari intinya kami akan menambah SPBU lagi untuk menekan harga pengecer. Namun, kami meminta Pemda menertibkan jika ada pengecer yang menjual dengan harga yang lebih mahal,” katanya.