Masyarakat Ambon Resahkan Penjualan Premium Di SPBU

Ambon, Tribun-Maluku.com : Masyarakat Kota Ambon dan sekitarnya meresahkan penjualan premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena petugas sering beralasan jenis bahan bakar minyak ini sedang kosong.

Salah seorang supir angkot trayek Passo, Frangy, di Ambon, Rabu (11/10), mengatakan, saat hendak mengisi premium di SPBU Kebun Cengkih, Halong, Lateri, Passo dan Belakang Kota diberitahu petugas bahwa stok habis.

“Saya heran bila hendak mengisi premium pada pagi, siang maupun sore hari karena pasti petugas SPBU menyatakan stok habis,” ujarnya.

Keresahan ini karena alasan tersebut disampaikan setiap hari sehingga menjadi pertanyaan kenapa pengelola SPBU tidak memasoknya dari terminal transit Wayame, kota Ambon.

“Premium kosong – isi pertalite saja,” kata Frangky mengutip pernyataan petugas SPBU.

Dia juga heran premium itu bisa dibeli saat malam hari dengan jumlah terbatas.

“Premium ada pada waktu tertentu di malam hari dengan jumlah dibeli bervariasi Rp100.000 – Rp200.000 sehingga mempengaruhi ketersediaan premium di angkot,” ujar Frangky.

Sedangkan, supir angkot trayek Airsalobar, Karim menyatakan, resah bila antre membeli premium di SPBU Pohon Puleh karena dibatasi mengisi jenis BBM tersebut lebih dari Rp200.000.

“Nasib baik bila saat antri ternyata premium dijual karena sering petugas SPBU beralasan PT Pertamina tidak memasok jenis BBM tersebut,” katanya.

Karena itu, pihak Disperindag, baik Maluku, Kota Ambon, Hiswana Migas dan PT Pertamina diimbau mengawasi transaksi BBM di masing – masing SPBU.

“Aneh memang karena kelangkaan premium itu terjadi setiap hari dan petugas SPBU lebih mempromosikan pertalite,” ujar Karim.

Dia mengemukakan, sekiranya itu strategi PT Pertamina dan masing – masing pemilik SPBU untuk menjual pertalite, maka hendaknya disosialisasikan dengan baik sehingga tidak meresahkan masyarakat.

“Rasanya praktek kurang bertanggung jawab ini diketahui para pejabat di pemerintahan maupun anggota DPRD, baik Maluku maupun Kota Ambon yang sering mengisi BBM di SPBU sehingga diminta perhatian agar keresahan masyarakat tidak berkelanjutan,” tandas Karim.