Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI Gelar Bimtek

( Reporter : Ian Sipahelut )

AMBON-MALUKU. Direktorat Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Kamis (19/4), menggelar Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengamanan Hambatan Perdagangan di Maluku.

Bimtek ini bertujuan memproteksi industri domestik dari membanjirnya produk luar negeri, sekaligus mendapatkan informasi dan pemahaman mengenai hambatan pasar ekspor bagi para pelaku bisnis.

Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Hamin bin Thahir dalam sambutannya mengatakan, peranan ekspor sebagai salah satu sumber utama penerimaan devisa negara, adalah sangat strategis dan penting dalam menunjang kelangsungan pembangunan perekonomian nasional.

Oleh sebab itu, kata Sekda, keberhasilan dalam membangun dan meningkatkan ekspor akan sangat menentukan terhadap kelangsungan pembangunan perekonomian nasional maupun daerah Keberhasilan untuk meraih devisa dari sektor ekspor, menurut Sekda, selama ini tidak terlepas dari peranan yang dimainkan oleh para pelaku ekspor, termasuk stakeholder yang berperan penting menciptakan produk-produk unggulan daerah yang bermutu dan berkualitas, maupun perusahaan penyedia jasa transportasi dan pelabuhan serta kerjasama yang erat dengan pemerintah.

“Kerjasama ini ke depan akan semakin penting dilakukan, khususnya dalam menghadapi persaingan dan pasar global,’’ ujar Selda.

Untuk terus mendorong peningkatan ekspor di Provinsi Maluku, kata Sekda, maka pemerintah Daerah sudah bertekad untuk terus memberikan kemudahan perizinan akses yang lebih terbuka dan fasilitas ekspor yang lebih memadai.

‘’Hal itu dimaksudkan agar ekspor kita secara terus menerus mengalami peningkatan sehingga diharapkan kedepan bukan saja kita bicara tentang ekspor komoditi perikanan tetapi semua komoditi harus kita tampilkan di pasar Internasional bahkan bukan tidak mungkin kita akan mengembangkan produk–produk hasil Industri Maluku untuk berkompetisi di pasar global,’’ paparnya.

Dia katakan, untuk mendukung hal itu, maka Pemerintah Daerah pada beberapa waktu yang lalu telah mencanangkan Deklarasi Bersama antara Pemerintah Daerah, Lembaga Vertikal, Pihak Swasta serta beberapa institusi yang terlibat dalam penyiapan dan penerbitan dokumen ekspor dengan satu slogan yang sama “Ekspor Bangkit Maluku Jaya” dengan tetap memegang komitmen dan tekad untuk: menjamin kemudahan dan kecepatan dalam pelayanan, pengurusan dokumen serta perizinan, melayani ekspor dengan prinsip 247 atau 24 jam sehari dan 7 hari seminggu tanpa hari libur, menyelenggarakan proses bisnis yang bersih dan bebas dari pungutan liar, mendorong kesinambungan kinerja ekspor dengan memberikan prioritas pelayanan dan fasilitas.

‘’Deklarasi bersama ini menunjukan komitmen yang kuat dari Pemerintah dan swasta untuk meningkatkan ekspor di Maluku yang tentunya bardampak pula secara Nasional,’’ jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Sekda, orientasi ekspor harus terus ditumbuh kembangkan baik oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat dengan terus membangun sinergitas sehingga mampu memberikan arah kebijakan dan fokus terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah yang secara simultan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Hingga saat ini, sebut Sekda, Maluku masih diperhadapkan oleh beberapa masalah terkait dengan mekanisme ekspor yang harus segera ditindaklanjuti dan dicermati sebagai pekerjaan rumah kita bersama.

Banyaknya akses atau pintu masuk dan keluar ke dan dari Maluku adalah salah satu faktor krusial yang berdampak pada missed-nya atau turunnya angka ekspor Maluku yang tidak terdata sebagai komoditi ekspor Maluku karena telah diantar-pulaukan ke beberapa daerah di tanah air.

‘’Ini merupakan hal yang sangat memprihatinkan bagi Pemerintah Daerah Maluku, bila kondisi ini terus berlanjut tentu akan berdampak negatif terhadap kerugian daerah yakni berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Maluku,’’ tuturnya.

Oleh karena itu, menurut Sekda, semangat kita untuk terus melakukan perbaikan–perbaikan infrastruktur maupun penunjang ekspor lainya telah menunjukan sebuah kemajuan yang cukup berarti yang ditandai dengan telah dilakukannya Direct Export (ekspor langsung) dari pelabuhan Ambon sejak 3 bulan terakhir selama tahun 2018 memberikan gambaran pada kita bahwa ekspor Maluku akan semakin maju dan Berjaya dimasa depan.

Dengan adanya Bimtek Penganan Hambatan Perdagangan di Maluku hendaknya menjadi sebuah pembelajaran yang sangat baik dan penting bagi dunia usaha terutama para eksportir di Maluku agar dapat memahami dan mencermati, sehingga para eksportir dapat mengantisipasi berbagai hal yang akan menghambat pelaksanaan ekspor. (AM-10)