AMBON-MALUKU. “Ketika Semua pintu tertutup, maka pintu terbuka yakni Rakyat yang independen dibuka untuk menata bayangan masa depan”. Ternyata ada benarnya pendapat salah satu politisi besar bahwa “dalam politik hujan panas cepat berganti”, karena politik tentunya segala kemungkinan bisa saja terjadi. Fenomena ini mungkin layak dan pantas disematkan kepada Pasangan Calon Gubenur dan Calon Wakil Gubenur Maluku periode 2018-2023, Herman Koedoeboen dan Abdullah Vanath. Pasalnya kehadiran pasangan bertajuk “HEBAT” ini harus bersusah payah untuk bisa tampil di panggung pilgub Maluku 2018.
Berawal dari konsolidasi dgn Partai Politik, HEBAT akhirnya banting setir ke jalur independent, walau harus melewati sejumlah tahapan yg ditentukan oleh KPUD Maluku. Akhirnya, melalaui surat keputusan dengan nomor 187/HK.03.1-Kpt/81/PROV/II/ 2018 tentang Penetapan nomor urut dan daftar pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku tahun 2018, KPUD Maluku menetapakan Herman-Vanath lolos sebagai kontestan Pilgub Maluku 2018 dengan mendapatkan nomor urut 3.
Herman dan Vanath sendiri bukanlah pemeran baru di Pilgub Maluku, keduanya adalah mantan Calon Gubenur pada pilgub 2013 kemarin, sehingga pengalaman itu membuat keduanya punya komitmen besar bersama rakyat maluku untuk jadikan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi demokrasi dan pembangunan di Maluku.
Memiliki nama lengkap Herman Andrian Koedoeboen, SH, MS,i ini, menurut banyak orang dirinya dikenal cukup supel dalam kehidupan sehari-harinya. Suami dari dr. Yuliana Notanubun, Sp. OG ini adalah salah satu penegak hukum yang berhasil meraih sejumlah penghargaan bahkan kepercayaan jabatan hingga terakhir menduduki posisi Inspektur IV JAMWAS Kejagung RI. Herman sendiri pernah pula menjabat sebagai Bupati Maluku Tenggara periode 2003-2008. Ayah dari Prasky Augia Bintang Koedoeboen, tak pernah mundur selangkahpun jika berurusan dengan dunia politik. Dan di pilgub Maluku 2018 ini, pilihan menggandeng Abdullah Vanath diyakini banyak kalangan bakal menjadi “Kuda Hitam” yang ditakuti.
Sementara sosok Vanath, mantan Bupati Kabupaten Seram Bagian Timur selama 2 periode ini adalah runner up pilgub Maluku 2013 kemarin saat berpasangan dengan Marthin Maspaitella. Kekalahan pada putaran kedua melawan Pasangan Said Assagaff-Zeth Sahuburua (SETIA) langsung saja membuat nama Vanath meroket di jajaran politisi yang sangat disegani dan ditakuti. Sosok yang dikenal dengan julukan ” Politisi Badak” ini selalu tampil beda dan digandrungi oleh pemilih pemula/milenial di Maluku. Setiap kali munculnya Vanath di setiap panggung kampanye, suasana histeris dan penonjolan personalnya (Vanath) yang selalu ikuti trend muda membuatnya mendapat banyak dukungan. Alhasil, dulu saat pilgub 2013, Vanath nyaris menjadi pemenang.
Duet Herman-Vanath yang merupakan kolaborasi Maluku Tenggara dan Seram menimbulkan banyak spekulasi dimana banyak pendapat positif muncul dan memprediksi pasangan HEBAT harus diwaspadai. Eforia “Anak Seram” ramai dikumandangkan di bumi Nusa Ina. Kemudian, sosok Herman yang berlatar belakang Penegak Hukum juga banyak dinantikan sebagai pemimpin Maluku lima tahun kedepan. Banyaknya dugaan kasus korupsi dan belum meratanya pembangunan membutuhkan sosok pemimpin seorang Herman Koedoeboen. Apalagi, dengan didukung penuh rakyat Maluku dari jalur independen, semakin membuat pasangan HEBAT layak dipilih.
Lantas ala saja yang ditawarkan oleh HEBAT pada pilgub kali ini? dari sejumlah kampanye yang digelar di 11 Kabupaten dan Kota di Maluku, pasangan HEBAT bersama rakyat ngin adanya perubahan kedaulatan, untuk Maluku ke arah yang lebih baik. 12 konsep besar visi misi pasangan HEBAT adalah muatan yang disusun berdasarkan keinginan rakyat Maluku, dan kedepannya jika dipercayakan memimpin Maluku 2018-2023, maka tentunya kesejahteraan rakyat terjamin, tingkat kemiskinan akan yang mempermalukan jadi dirinya sebagai anak Maluku akan ditekan. Karena dengan data bahwa Maluku masih miskin, tentunya kesejahteraan rakyat tidak bisa dijamin. (AM-1)