Komisi II Dorong Disperindag Ambon Gelar Operasi Pasar Menjelang Bulan Puasa dan Idul Fitry

AMBON-MALUKU. Komisi II DPRD Kota Ambon mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon untuk segera melakukan operasi pasar menjelang bulan Puasa dan hari raya Idul Fitry.

Ketua Komisi II, Jhony Mainake kepada sejumlah media, Senin (30/4) di kantor DPRD Kota Ambon mengatakan, operasi pasar ini penting menggingat sejumlah kebutuhan pokok yang mendadak naik di setiap perayaan hari keagamaan termasuk di bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitry.

“Kita ingin lewat operasi pasar ini, harga kebutuhan pokok di pasar maupun swalayan dapat terpantau. Kita tidak mau warga mengeluh karena ada kenaikan harga barang secara sepihak dari pedagang. Kalau pun naik, kita harus tahu kenapa sampai harganya naik, sehingga ada langkah antisipasi dari pemerintah Kota Ambon,” ungkap Mainake.

Menurut ia, operasi ini harus melibatkan Balai POM guna mengantisipasi peredaran produk makanan yang tidak layak konsumsi atau berkadaluarsa.

“Dalam operasi pasar ini, kita juga minta libatkan Balai POM untuk mengecek secara langsung seluruh produk-produk makanan dan minuman yang di jual di swalayan-swalayan di Kota Ambon. Sebab ditakutkan ada beredar produk makanan atau minuman yang sudah berkardaruasa. Ini sangat merugikan konsumen. Untuk itu perlu ada langkah tegas dilapangan nantinya. Swalayan yang sengaja menjual produk makanan dan minuman berkadaluarsa, harus diberikan teguran biar perlu sangsi, sehingga ada efek jera,” kata politisi Partai NasDem ini.

Sementara itu, kordinator komisi II yang juga wakil ketua DPRD Kota Ambon, Ely Toisuta menambahkan, sejauh ini sudah ada keluhan dari warga terkait kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar. Namun Toisuta tidak mengurai secara rinci kebutuhan pokok apa saja yang dikeluhkan naik di pasaran.

Namun atas keluhan itu, dirinya akan mendorong komisi II untuk menggelar rapat kerja dengan Disperindag Kota Ambon untuk segera melakukan operasi pasar menjelang bulan puasa dan hari raya Idul Fitry.

Selain itu, ia meminta komisi II juga mengundang para distributor dan PT Pertamina Cabang Ambon dalam rapat kerja itu untuk membicarakan kesediaan BBM di bulan puasa hingga Idul Fitry nanti.

Menurut srikandi partai Golkar ini, terjadi kenaikan harga barang dan kelangkaan barang termasuk BBM karena adanya penimbunan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Biasanya mereka timbun dan baru menjualnya di saat mendekati hari raya.

“Ini mestinya pemerintah kota Ambon harus sikapi dari awal. Kalau ada distributor yang sengaja melakukan penimbunan barang, harus segera disikapi secara keras. Termasuk Agen-agen distributor BMM. Kita berharap, hal ini jangan sampai terjadi, sebab warga akan kesulitan dan terjadi kepanikan di masyarakat akibat kelangkaan ini,” tutup ia. (AM-01)