AMBON-MALUKU. Kutukan dan kecaman terhadap aksi teroris di Mako Brimob Jakarta dan yang terkini di Gereja Katolik Santa Maria Tak bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jl Arjuna, Minggu, (13/5) terus disuarakan.
Pasalnya nyawa tak berdosa harus hilang percuma karena ulah teroris yang tak berkemanusiaan. Belum lagi puluhan korban luka parah masih bertarung nyawa di sejumlah rumah sakit. Sungguh keji, bahkan Presiden Jokowi nyatakan bawah aksi bom bunuh diri ini adalah perbuatan biadab dan meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian harus diusut tuntas hingga ke akar-akarnya.
Kini kecaman kembali datang dari Pengurus Wilayah GP Ansor Maluku, kepada redaksi Ketua PW GP Ansor Maluku, Daim Baco Rahawarin menyesalkan dan sangat prihatin kejadian aksi bom bunuh diri yang terjadi di 3 Gereja di Surabaya. Rahawarin menganggap aksi ini layak dikutuk karena akibatkan korban jiwa bagi orang tak berdosa.
“Tentunya kita semua punya keprihatinan yang sama bahwa setelah kejadian di mako brimob di mana semua orang berduka di mana ada tindakan di luar batas kemanusian yang di lakukan oleh tahanan teroris terhadap 5 anggota terbaik polri kini kita kembali di kejutkan dengan peristiwa pengeboman tiga gereja di surabaya dan menimbulkan korban anak dan orang tua yang tidak berdosa sebagai umat beragama saya kira tindakan ini sangat tidak punya rasa kemanusian dan kita kutuk secara bersama,” tegasnya.
Sebagai umat beragama, Rahawarin dengan keluarga besar PW GP Ansor Maluku menyadari sungguh bahwa tidak ada agama satupun yang mengajarkan kekerasan dan saling membunuh, apalagi dilakukan terhadap anak-anak yang masih kecil. Untuk itu, dirinya sangat menyesalkan kejadian tragis kepada 3 Gereja di Surabaya bisa terjadi dan melukai hati seluruh anak bangsa termasuk PW GP Ansor Maluku.
“Bahwa tindakan bom bunuh diri ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak beragama, karna tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan saling bunuh terhadap sesama apalagi anak2 yang masih kecil ini sangat keji,” kesalnya.
Menyikapi pasca kejadian ini, dirinya atas nama PW GP Ansor Maluku menghimbau kepada seluruh masyarakat Maluku agar tingkatkan solidaritas sesama umat beragama, dan juga menyamakan pola pikir dalam mengutuk aksi para teroris ini.
“Mewakili PW GP Ansor Maluku saya menghimbau, mari kita tingkatkan soliditas antar umat beragama dan punya kesamaan pikir dalam mengùtuk tindakan ini. Mari pula kita serahkan kepada aparat kepolisian untuk segara menumpas otak di balik pengeboman, dan Polri harus menuntaskan persoalan ini dengàn mencari dan menumpas sel sel teroris yang mengancam persatuan dan kebersamaan,” pintanya.
Diakhir komentarnya Rahawarin mengajak semua pihak untuk menahan hati dan emosi, serta menjaga silahturahmi agar jangan terjebak pada isu-isu yang menyesatkan. Tetap memberi kepercayaan kepada Polri untuk mencari dan menghukum pelaku seberat-beratnya.
“Semua pihak agar berhati – hati menahan emosional menjaga silaturahmi dan jangan terjebak pada isu-isu yang menyesatkan. Mari kita percayakan kepada Polri untuk menangkap dan menghukum pelaku serta otaknya dengan seberat – beratnya.
Kita tak perlu terjebak dalam dikotomi isu semua harus bersikap mengecam tindakan teroris ini,” tutupnya.
MALUKU SIAGA 1
Sementara itu pasca aksi serangan bom di tiga Gereja di Surabaya, Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto menetapkan Siaga 1 di seluruh wilayah Maluku. Hal ini terlihat dengan adanya pengamanan di sejumlah Gereja di Kota Ambon oleh aparat Kepolisian dan Brimob lengkap dengan senjata.
Penetapan Siaga 1 oleh Polda Maluku tak lain untuk mengantisipasi mencegah terjadinya aksi serupa di Maluku. Di tiap Polres, Kapolda sudah instruksikan dilakukan pengamanan yang maksimal, agar aksi teror dapat diantisipasi secara dini. Bahkan masyarakat juga dihimbau tenang dan segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika kedapatan ada gerakan maupun aksi-aksi yang mencurigakan. (AM-08)