AMBON-MALUKU. Indonesia kembali berduka, belum sempat kering air mata bangsa ini pasca kejadian pembunuhan aparat kepolisian di Mako Brimob Jakarta, kembali ledakan Bom terjadi di tiga gereja di Surabaya Jawa Timur membuat 9 nyawa melayang.
Selain itu ada pula puluhan orang yang mengalami luka-luka akibat kejadian ini pada Minggu, (13/5) pagi waktu setempat. Ledakan bom masing-masing terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jl Arjuna.
Sikapi kejadian itu, Sekretaris Umum Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt. E.T. Maspaitella, M.Si meminta masyarakat dan semua umat untuk dapat menahan emosi dan tidak mudah terpancing.
“Yah, kita berharap agar semua masyarakat dapat menahan emosi dan tidak mudah terpancing dengan situasi ini. Biarkan Polisi menjalankan tugas untuk memproses semuanya sesuai hukum yang berlaku di Negara Indonesia,” pinta Maspaitella.
Lebih lanjut dikatakan, pasca kejadian di Mako Brimod dan yang terkini kejadian Bom di Surabaya agar semakin memperkokoh umat beragama untuk mewujudkan tali persaudaraan.
“Umat beragama harus semakin solid untuk mewujudkan persaudaraan, dan semua pimpinan umat semakin sungguh2 melakukan pembinaan kepada jemaat agar mereka cerdas menilai segala sesuatu,” ungkap Mantan Ketua Pengurus Besar AMGPM ini.
Bagi Maspaitella, perilaku para terorisme atas kemanusiaan adalah sesuatu yang keji sehingga menjaga persaudaraan dan perdamaian jauh melebihi segalanya.
“Terorisme atas kemanusiaan itu hal yang keji. Maka baiklah kita yakin bahwa persaudaraan dan perdamaian itu jauh melebihi segala sesuatu,” pinta Maspaitella.
Untuk itu, sebagai Pimpinan Umat di Maluku, dirinya bersama GPM menghimbau agar semua pihak turut mendoakan semua korban tragedi Mako Brimob dan Surabaya. “Kita mendoakan semua korban tragedi Mako Brimob dan Surabaya sambil juga berdoa agar para teroris itu bertobat dan kembali ke jalan yang lurus, jalan kemanusiaan sejati,” harap Maspaitella.
Menutup pesan damai ini, kembali Maspaitella mengajak secara khusus, seluruh masyarakat Maluku agar perkokoh hidup “orang basudara” di Maluku dan Maluku Utara, agar di Bulan Suci Ramadhan akan membawa berkat bagi basudara Muslim yang akan memasukinya, serta juga harapan yang sama pada pilkada 2018 ini.
“baiklah kita perkokoh hidop orang basudara di Maluku dan Maluku Utara, dengan memelihara kedamaian, agar bulan suci Ramadhan yang akan dijalani basudara Salam (Muslim) membawa berkat bagi persaudaraan kita; juga semoga Pilkada 2018 berlangsung dalam saling menghormati dalam bingkai pela gandong, kakawai, ain ni ain,” tutupnya. (AM-08)