AMBON-MALUKU. Insiden pengeboman tiga Gereja di kota Surabaya, Jawa Timur yang dilakukan Teroris, menjadi duka yang mendalam baik kepada keluarga korban maupun seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya umat Kristian, tetapi juga agama lainnya. Mengingat dari insiden ini, 11 orang meninggal dunia.
Menindaklanjuti ini, kepolisian terus melakukan berbagai upaya untuk mencari pelaku pengeboman serta melakukan berbagai upaya untuk mencegah aksi terror bom di susulan, bukan hanya di Surabaya, namun Indonesia secara menyeluruh.
Kepada awak media, usai menyaksikan pertandingan bola Qatar Cup III, Minggu (13/5), Kapolres Pulau Ambon & Pulau-Pulau Lease, AKBP Sutrisno Hadi Santoso, S.ik meminta kepada msyarakat kota Ambon agar tidak panik dan takut, karena teroris tidak punya agama.
“Kepada masyarakat kota Ambon untuk beraktifitas seperti biasa dan kami jamin keamanaan di kota manise ini,”pintanya.
Bahkan dirinya meminta dukungan masyarakat untuk membantu Polri untuk memberantas teroris.
“Kepada masyarakat, laporkan segera jika ada orang asing yang tidak dikenal kepada aparat terdekat maupun langsung kepada kades, Raja maupun Kapolres,”ucapnya.
Saat ini, pihaknya telah melakukan berbagai pencegahan, dengan melakulan penjagaan rumah ibadah (Gereja) yang melaksanakan ibadah, untuk antisipasi aksi susulan, dan tidak akan terjadi di Ambon.
Ditempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Amon Rustam Latupono, mengutuk keras aksi pengeboman di Surabaya. Karena selama ini, agama manapun tidak mengajarkan untuk saling membunuh.
“Mari kita jaga kerukunan umat beragama, salam sarane itu katong samua,”pungkasnya. (AM-10)