“AMBON PROMOTION BOARD” Dari Diskusi Menuju Aksi

Noya : "Ini Tanggung Jawab Kita Sebagai Warga Kota Ambon"

AMBON-MALUKU. Membangun Kota Ambon bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah Kota Ambon dan jajarannya, namun juga menjadi tugas seluruh warga kota dan stageholder lainnya. Karena sebagai pusat Kota Provinsi Maluku yang akan memasuki usi ake-443 tahun 2018 ini, Kota Ambon terus berpacu dan benahi diri dengan roda pembangunan dan perkembangan teknologi moderen, yang terus berkembang dari ke waktu ke waktu.

Salah satu adalahnya “Ambon Promotion Board” (APB), sebuah lembaga yang dibentuk dengan dasar kecintaan dan rasa kebanggaan untuk turut membantu Pemerintah Kota Ambon secara bertahap dalam menata infraktruktur, konsep branding promosi kedepan, konsep peningkatan Pendapatan Asli Daerah, penyelenggaraan event dengan standarisasi bertaraf nasional dan internasional.

“APB hadir untuk turut bersama membantu pemerintah Kota Ambon benahi Ambon Manise menuju Ambon sebagai Kota Musik Dunia, Ambon sebagai Water Front City, dan sebagai Kota yang moderen. Dan konsep yang APB tawarkan dan lakukan mengarah pada komitmen tersebut,” jelas Sekretaris Jenderal APB, Abraham Noya.

Abraham Noya – Sekjen APB

AWAL BERDIRINYA APB
Mungkin banyak yang tidak mengetahui sejarah berdirinya APB, hingga akhirnya kepada redaksi Noya menjelaskan bahwa cikal bakal berdirinya APB ini sudah mulai didiskusikan pada akhir suksesi Pilkada Kota Ambon 2017 yang menetapkan Pasangan Richard Louhenapessy dan Syarif Hadler sebagai Walikota dan Wakil Walikota Ambon periode 2017-2022.

Bersama Bung Ahmad Mesfer yang kini menjabat sebagai Direktur APB, mereka berdua mulai berpikir bagaimana Kota Ambon 2017-2022 harus lebih dikenal lagi di dunia nasional dan internasional. Pondasi awal yang telah didudukkan oleh Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan Sam Latuconsina pada periode 2012-2017 dirasakan sudah cukup baik, sehingga 5 tahun berikutnya sebagai warga kota Ambon, perlu dilakukan banyak terobosan untuk membantu Pemerintah Kota Ambon. Dan bersama Bung Mesfer yang juga seorang desain kota-kota kecil di Indonesia, membentuk APB sebagai lembaga yang menawarkan konsep serta melakukan aksi dalam berbagai kegiatan.

“Kita (APB) ingin mempromosikan Ambon Manise ke luar, baik dalam bentuk promosi maupun event yang bertarap nasional dan internasional. Dan dunia luar perlu mengetahui Ambon dan seluruh kegiatannya bukan hanya di ambon, namun di luar ambon pun semua orang bisa mengetahui apa yang sedang dan akan berlangsung di Ambon,” jelasnya.

AKSI YANG DILAKUKAN APB
Sejak berdiri sampai hari ini, sudah beberapa aksi dan event yang telah dilakukan oleh APB. Mulai dari event Pagelaran Musik DJ di kawasan Jembatan Merah Putih pada Hut Kota Ambon ke-442 tahun 2017 kemarin, pembagian 1000 kaleng susu yang berkerjasama dengan Pemerintah Kota Ambon dan produk susu Nestle.

Untuk kegiatan pembagian 1000 kaleng susu, APB sukses mengggelarnya di Jemaat GPM Rehoboth dan dihadiri oleh Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler dan sejumlah Pejabat Pemerintah Kota Ambon. Warga yang mendapat bantuan susu menyambut positif, demikian pula Wakil Walikota Ambon, Syarif Hadler bahkan meminta agar APB menggelarnya di lokasi lainnya karena sejiwa dengan komitment Pemetintah Kota Ambon untuk menjadikan “Ambon Sehat”.

Selain itu, APB juga sudah menyiapkan konsep pembanguan icon-icon baru yang akan menjadi trademark Kota Ambon, sehingga setiap kali orang menginjakkan kakinya di Ambon, tentunya akan mengunjungi dan mengabadikan dalam bentuk photo dan video.

“Salah satu consep yang sudah APB siapkan dan akan ditawarkan ke Pemerintah Kota Ambon adalah konsep “IAMBON” yang rencanya akan dibangun di pangkalan speed Kota Jawa Wayame. Dan ini akan menjadi icon dan trandmark baru Ambon yang bakal mengundang semua orang untuk berkunjung kesana,” ungkap Noya yang juga Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kota Ambon.

EVENT DI BULAN RAMADHAN DAN HUT KOTA 443
Untuk bulan Ramadhan 1439 Hijriah, APB juga sudah menyiapkan konsep untuk menggelar event “Ambon Street” bertema “Festival Kuliner Ramadhan 2018” di kawasan AM Sangaji, tepatnya di depan Masjid Raya Alfatah. Dimana lokasi tersebut pada saat bulan puasa, ramai dengan para penjual dan pemberik kue dan makanan pembuka puasa.

“APB akan menata lokasi itu, agar warga kota baik yang menjual maupun yang akan membeli kue dan makanan Pembuka selama Bulan Puasa bisa menikmati suasana kekeluargaan dan benar-benar menikmati. Apalagi lokasi tersebut akan ditutup untuk akses kendaraan dan kami (APB) sudah berkordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Ambon untuk penutupan jalur tersebut,” jelas Noya.

Sementara itu untuk HUT Kota Ambon ke-443 tahun 2018 ini, APB juga sudah menyiapkan sejumlah event yang akan digelar, salah satunya adalah akan dilakukan kolaborasi musik Torompet dan lainya sebanyak 443 pemain untuk memeriahkan HUT Kota nanti.

MENDAPAT DUKUNGAN PENUH DARI PEMERINTAH KOTA AMBON
Dari hasil diskusi dengan Noya diketahui pula, bahwa Pemerintah Kota Ambon baik Walikota Richard Louhenapessy maupun Wakil Walikota, Syarif Hadler beri apresiasi penuh atas kehadiran APB dan berjanji akan mendukung semua event maupun konsep yang ditawarkan. Pasalnya, Kota Ambon adalah milik semua orang, dan menjadikan Kota Ambon menjadi Kota Moderen dan lebih dikenal di dunia luar adalah tanggung jawab semua pihak.

Wail Walikota Ambon, Syarif Hadler

Syarif Hadler katakan, dirinya bersama Walikota dan jajarannya sudah buktikan keseriusan mendukung APB dengan menghadiri sejumlah event yang digelar maupun bersama-sama APB melihat sejumlah konsep yang ditawarkan untuk pembangunan Kota Ambon. Dengan harapan, APB mampu berkontribusi pada semua aspek pembangunan dan mendukung visi dan misi Kota Ambon 2017-2022. (AM-08)