AMBON-MALUKU. Sejak tahun 2009, warga RT006/07 Kelurahan Kudamati Kecamatan Nusaniwe tidak pernah di kunjungi satupun anggota DPRD Kota Ambon daerah pemilihan Nusaniwe.
Padahal, setiap pemilihan legislatif, warga tidak pernah absen dalam memberikan hak politiknya. Bahkan ratusan suara pernah sumbangkan untuk memenangkan sejumlah politisi yakni aleg DPRD Kota Ambon asal partai Hanura, Marthin Sapulette dan Politisi Asal Partai Golkar, Ely Toisutta.
Ketua RT007/06, Andi Weriunsora dalam tatap mukanya dengan anggota DPRD Kota Ambon asal PDI Perjuangan, Gerald Mailoa MT, Jumat (01/6) sore itu memberikan apresiasi yang tinggi bagi Mailoa atas kunjungan serta tatap muka dengan warganya.
Dalam kesempatan itu, Weriunsora agar jalan lingkungan di wilayah ini mendapat perhatian dari pemerintah Kota Ambon.
Dirinya meminta kepada Mailoa agar mendorong pemkot Ambon untuk membangun posyandu refresentatif di lingkungan ini.
“Saya kira sudah saatnya kita punya posyadu yang refresentatif sehingga warga khususnya ibu dan bayi lebih nyaman saat mendapat pelayanan kesehatan di wilayah ini,” harap ia.
“Saya kira perlu ditingkatkan anggarannya karena tidak sesuai kebutuhan yang ada. Baik itu untuk pekerja, jasa angkut material. Sehingga mengakibatkan ada rumah masyarakat yang sampai saat ini baru melakukan pengecoran tiang, namun belum dilaksanakan plester bangunan,” kata ia.
Semetara itu, tokoh agama Pdt Ony Nahaklay berharap trayek angkutan kota (Angkot) jalur Farmasi-Kesya dapat difungsikan. Hal ini menggingat selama ini, masyarakat yang ingin melakukan aktifitas ke pusat kota harus menggunakan jasa ojek (kendaraan roda dua), selanjutkan menggunakan Angkot kudamati menuju ke kota.
Nahaklay juga meminta adanya pembangunan jalan setapak menuju gedung Gereja Sidang Jemaat Allah yang ada di lingkungan ini. Pasalnya saat musim hujan, jalan menuju gereja tersebut becek dan berlumpur.
“Saya harap, pembangunan jalan setapak ini mendapat perhatian serius dari pa Geral Mailoa,” harap ia.
“Saya akan bangun jalan setapak ini, tetapi tidak menggunakan uang pemerintah. Saya akan bangun pakai anggaran saya sendiri,” ucap Mailoa dan disambut hangat warga yang hadir saat itu.
Dalam kesempatan itu, Mailoa mengungkapkan dalam pemilihan legislatif 2014 lalu, dirinya mendapat 40 suara lebih diwilayah ini sehingga mengantarkannya sebagai anggota DPRD kota Ambon periode 2014-2019.
Terkait dengan trayek angkot jalur Farmasi-Kesya, kata Mailoa pada tahun 2015 pihaknya sudah membicarakan hal ini dengan pemerintah kota, Namun permasalahan ada sebagian masyarakat yang menolak, terutama masyarakat yang mencari kehidupan sebagai ojek. Bahkan, pihaknya sudah mendiskusikan dengan pihak aparat keamanan untuk adanya pos keamanan, untuk berjaga di daerah sekitar lokasi, namun nyatanya sampai saat ini belum terealisasi.
“Saya kembali membicarakan hal ini dengan pemkot, begitu juga rencana penempatan pos keamanan di wilayah ini. Semoga ada tindaklanjut pemkot Ambon sehingga trayek ini bisa diaktifkan kembali,” kata ia.
Begitu juga dengan jalan lingkungan serta sarana & prasarana, maupun fasilitas rumah ibadah akan menjadi catatan khusus untuk diperjuangkan dalam program pemkot.
Selain itu, untuk rumah kumuh dalam program rumah tidak layak huni seperti yang disampaikan masyarakat, dirinya akan membicarakan hal tersebut dengan instansi terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Tata kota Ambon. Sedangkan untuk masyarakat yang belum memiliki e-KTP, dirinya akan memperjuagkannya.
“Semua yang disampaikan masyarakat, akan menjadi catatan saya selaku wakil rakyat.”ucapnya. (AM-10)