Laturua Serukan Pilkada Aman, Damai Tanpa Isu SARA Dan Hoax

AMBON-MALUKU. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Provinsi Maluku, H Hamdani Laturua SH menyerukan kepada seluruh masyarakat Maluku untuk mendukung terciptanya Pemilihan Kepala Daerah 2018 yang aman, damai, tanpa isu SARA dan Hoax.

Pernyataan ini disampaikan Laturua didampingi Sekwil NasDem Maluku, Neles Sedubun dan Anggota Fraksi NasDem DPRD Kota Ambon, Johny Mainake dalam sosialisasi Kemanan tertib Masyarakat (Kamtibmas) bersama sejumlah media baik cetak dan elektronik yang berlangsung di Kantor DPW Partai Nasdem Maluku, Jumat (22/6).

“Pilkada langsung dan serentak tanggal 27 Juni 2018 adalah bagian dari ikhtiar penguatan Demokrasi elektoral dalam konstruksi Negara hukum Indoneia yang diupayakan oleh seluruh elemen bangsa. Sehingga semua pihak haruslah memberikan dukungan konstruktif dalam proses politik tersebut, agar proses demokrasi tetap dapat berjalan damai, berkualitas dan berintregitas,” terangnya.

Dikatakannya, sebagai sebuah mekanisme pengisian jabatan di tingkat provinsi dan kabupaten/Kota. Pilkada adalah pola mekanisme evaluasi atas kepemimpinan yang telah berlangsung sebelumnya, juga merupakan proyeksi atas kepemimpinan yang diidamkan untuk masa lima tahun berikutnya.

Olehnya itu, menurut Laturua, mekanisme kemerdekaan pemilih adalah kunci penentu kualitas dan intregitas Pilkada selain variable lainnya sepeti independensi penyelenggara Pemilu, mekanisme penyelesaian sengketa yang independen, penegakan hukum yang fair atas berbagai pelanggaran pidana Pilkada, dan lainnya.

“ Pemilih yang merdeka akan mampu memberikan Evaluasi objektif, tanpa tekanan dan kontributif pada peningkatan kualitas dan intregitas Pilkada,” jelasnya.

Selain itu ditambahkannya, Pilkada adalah pesta demokrasi dimana rakyat akan mengunakan hak pilihnya untuk menghukum atau mendukung kandidat tertentu berdasarkan evaluasi objektif, bebas, dan tanpa tekanan.

“ Pilkada adalah hari pertanggunjawaban tentang apa yang telah diperbuat oleh para kandidat untuk bangsa, sebagai penentu kelayakan seorang kandidat untuk dipilih atau tidak dipilih,” ungkap Laturua.

Sehingga ditegaskannya, untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas dan berkuantitas. Masyarakat perlu menghundari tindakan-tindakan seperti penyebaran Hoax, ujaran kebencian dan isu SARA. Agar Pilkada serentak ini dapat berjalan aman dan damai.

“Mari kita ciptakan Pilkada Maluku 2018 dengan persaingan yang sehat, bukan dengan pemberitaan Hoax untuk menjatuhkan pasangan yang lain, serta pentingnya untuk bersama menjaga situasi yang tertib dan aman dengan menjalin kerukunan beragama tanpa provokasi antar sesama. Stop isu sara demi menjaga Pilkada Damai yang berkualitas,” tegasnya.

Dirinya pun menghimbau kepada seluruh masyarakat yang telah memiliki hak suara, untuk dapat menggunakannya dengan bijak tanpa mempertimbangkan aspek Agama , suku dan Ras. Oleh karena siapa saja yang nantinya yang akan terpilih, bukan lagi menjadi pemimpin salah satu Suku dan Ras atau pemimpin salah satu Agama. Melainkan akan menjadi pemimpin bagi semua masyarakat Maluku. (AM-10)