AMBONMANISE.COM- Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Nasional (LPEKN) Prof. Drs. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si, M.Sc, Ph.D, mengungkapkan persiapan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional Pertama yang saat ini sudah mendekati 60 persen dari sisi perangkat lunaknya. sedangkan dari sisi perangkat kerasnya baru mencapai 30 persen.
“Saya harap dalam sisa waktu 60 hari kedepan bisa akan selesai. Kan modalnya sudah ada, artinya kerjasama antara panitia di Jakarta itu baik. Begitu pula dukungan politik dukungan non politik juga ada dari pusat dan Pemerintah Daerah Maluku, sehingga saya kira dengan dua modal itu saja sepertinya acara- acara yang bersifat massal dapat terselenggara,” ujar Meliala, kepada wartawan di Ambon, Senin (13/8).
Dikatakan, ada dua hal yang menjadi konsen, yakni melihat dari sisi se-Indonesia. Untuk itu, harus ada upaya penghangatan yang sama bagi semua umat Katolik di republik ini. Pasalnya untuk Maluku tentu tidak ada masalah, namun bagaimana dengan umat Katolik yang lain. Pihaknya tidak ingin ivent perdana ini hanya dianggap ceremoni belaka.
“Hal penting kedua adalah jangan sampai ada kesan Pesparani ini dibuat oleh negara. Jadi mungkin berbeda dengan Pesparawi atau yang lain, dimana dominasi negara itu kuat. Kalai di Pesparani ini, Konfrensi Wali Gereja Indonesia atau KWI mengharapkan agar peran negara, dalam hal ini Kementrian Agama jangan terlalu kuat,” tandasnya.
Artinya bahwa harus ada peran dari KWI sendiri yang kemudian meminta bantuan umat seperti kami untuk melakukannya. Dengan demikian tidak kesan Kementerian agama yang sibuk woro-woro, sibuk pemberitaan dan bukan dari LP3KN. LP3KN memang adalah satu wadah yang dianggap bisa diterima oleh semua pihak.
Diperjelas tentang peran antara panitia pusat dan daerah, kata dia, pihak Ambon bertugas untuk mengamankan, memfasilitasi kontingen setelah sampai disini. Sementara pusat bertugas untuk mengamankan sebelum kontingen sampai Kota Ambon. Pihaknya juga mengadakan pelatihan bagi para juri. Maksud pelatihan itu agar kemudian semua kontingen yang tampil dengan mutu yang sama dan dinilai juga secara profesional.
“Kami ingin semua kontingen dari berbagai provinsi di Indonesia mendapat perlakuan yang sama. Menang kalah itu biasa, yang penting semangat untuk tampil, ” tandasnya.
Pesparani Katolik I mengusung tema “Membangun Persaudaraan Sejati, Dari Maluku Untuk Indonesia” dan subtema “Dengan Pelaksanaan Pesparani Nasional Katolik I, Kita Padukan Tekad dan Upaya Meningkatkan Semangat Persatuan dan Kebhinekaan demi Kemajuan Bangsa dan Kemuliaan Tuhan”. Ada beberapa mata lomba yang akan dilombakan antara lain Paduan Suara (6 kategori), lomba Mazmur (3 kategori), Cerdas Cermat (2 kategori) dan lomba Renungan (1 kategori).
Selain lomba, kegiatan kali ini juga akan menampilkan sisi kebhinekaan Indonesia yakni defile peserta yang masing-masing menggunakan pakaian daerahnya, pentas seni daerah, produk unggulan daerah, serta juga kegiatan seminar. (AM-01)