AMBONMANISE.COM- Tanggal 6 September 2018, Gereja Protestan Maluku (GPM) genap berusia ke-83 tahun.
Tema perayaan HUT GMP ke-83 adalah “Gereja Bersyukur: Mencintai Kebenaran dan Damai”.
Beranjak dari tema itu, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua, menegaskan peran gereja sebagai agen atau duta kebenaran dan perdamaian. Tema ini sekaligus mengajak seluruh warga gereja untuk menjadi agen-agen perdamaian.
Dengan momen HUT ini pula, Wagub mengingatkan warga GPM untuk mampu melihat dan mencegah serta tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita hoax. Mengingat saat ini, semangat kebangsaan sementara diujii. Dimana bangsa ini sedang melewati sebuah ujian sejarah yang serius. Upaya-upaya menggantikan ideologi berbangsa, pemanfaatan wacana demokrasi untuk membelokan arah berbangsa dan bernegara serta ancaman terbuka terhadap Pancasila dan UUD 1945 merupakan masalah serius yang mesti perhatian serius seluruh elemen bangsa, termasuk gereja-gereja. Dengan kata lain, gereja-gereja dan agama-agama pada umumnya tidak boleh tinggal diam.
Sementara itu, Pdt. John A. Titaley dalam khobat-nya, mengatakan apalagi Maluku merupakan wilayah kepulauan, yang luas lautnya lebih besar dari daratan. walaupun demikian laut bukan menjadi pemisah, tetapi pemersatu. baik itu diantara pemimpin, para pelayan untuk membangun negeri dan membangun gereja.
“Kita terdiri dari berbagai suku, ras, memungkinan terjadinya perepcehan di dalam gereja ini, tetapi ternyata di usia 83 tahun, gereja masih tetap eksis dengan penuh kegembiraan dan sukacita, dan keluar dari tantangan untuk menjadi satu dalam Yesus Kristus,”ujarnya.
Dirinya mengajak, di usia 83 ini Usia ini pimpinan gereja bersama umat bisa bergandeng tangan, berjalan bersama dalam memegakan misi allah. Dalam satu kebersamaan, pesekutuan dalam membangun Maluku untuk kemuliaan Allah di sorga.
“HBD GPM, mari kita tingkatkan hidup orang basudara, saling mencintai, mengasihi satu sama lain, karena GPM merupakan Gereja orang basudara. “pintanya. (AM-01)