AMBONMANISE.COM- Partai Golkar berhasil tampil sebagai pemenang dalam pemilihan legislatif 2019.
Golkar berhasil melengser kursi ketua DPRD Kota Ambon yang selama empat periodesasi pemilu di kuasai partai PDI Perjuangan.
Memang bukan perjuangan yang mudah untuk mengalahkan partai berlambang banteng kekar dalam setiap perhelatan Pileg di Kota Ambon.
Namun pada pileg 2019 ini, barisan DPD II Golkar Kota Ambon yang dikomadai oleh Richard Louhenapessy yang juga Walikota Ambon dua periode mampu mencetak sejarah baru dengan mengirim empat politisi terbaiknya di baileo rakyat Belakang Soya dan siap menduduki kursi ketua DPRD Kota Ambon periode 2019-2024.
Empat legialator yang lolos dalam pileg 2019 yaitu Ely Toisutta dapil Nusaniwe. Etha Siahay dari Sirimau II, Zeth Formes dari Dapil Teluk Ambon dan Baguala dan Frederika Latupapua Noya dari Dapil Sirimau I.
Yang masih menjadi rahasia publik, siapakah yang akan didorong mewakili partai berlambang pohon beringin ini untuk menjadi ketua DPRD untuk lima tahun kedepan.
Salah satu srikadi partai Golkar Ely Toisutta saat diwawancarai redaksi Ambon Manise.Com di gedung DPRD Kota Ambon Senin (27/5) terkait posisi ketua DPRD yang akan dijabat partai Golkar enggan berbicara banyak.
Wakil Ketua I DPRD Kota Ambon ini menyerahkan sepenuhnya kepada partai.
“Biarlah partai yang akan memutuskan dan menentukan siapa yang duduk sebagai ketua DPRD Kota Ambon periode 2019-2024. Kita hanya siap menjalankan tugas dan tanggung-jawab yang diberikan partai. Saya tidak mau berspekukasi. Semua punya hak yang sama, tinggal terpulang ke partai,” ungkap Toisutta.
Menurut ia, jabatan adalah anugrah dan akan menjadi berkat kalau dijalankan secara arif dan bijaksana. Olehnya itu, kalau kepercayaan itu diberikan partai kepada kita maka tanggungjawab kita adalah mengamankan seluruh kebijakan partai demi kepentingan masyarakat dan kota ini.
“Ini soal berkat. Jadi kita serahkan semua kepada partai dan paling penting biar semua itu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar ia.
Hal yang sama juga disampaikan politisi perempuan Golkar yang satu ini, Etha Siahay.
Dikatakan, semua politisi punya kepentingan politik dalam lembaga ini. Namun, bukan berarti hanya karena kepentingan lalu timbul perpecahan di internal partai. Olehnya itu biarlah partai yang menentukan dan memutuskan siapa yang akan menduduki jabatan tersebut.
“Saya mengalir saja, siapapun yang akan ditunjuk partai menjadi ketua DPRD kota Ambon adalah keputusan yang harus kita hargai dan amankan. Yang paling penting adalah kerja kita di dewan harus terus kita tingkatkan demi menjawab berbagai persoalan yang sementara di hadapi masyarakat di kota ini,” ungkap ia di gedung DPRD Kota Ambon siang tadi.
Etha mengaku siap kalau dipercayakan partai sebagai ketua DPRD kota Ambon. Kalau pun tidak diberikan kesempatan, tidak akan mengurangi semangat juang dirinya untuk mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat.
“Kalau itu perintah partai, saya siap. Sama halnya dengan yang lain. Kita tidak mau hanya karena jabatan ketua lalu terjadi ketersinggungan yang perpecahan di antara kita. Itu tidak boleh terjadi. Kita serahkan kepada partai dengan semua mekanisme yang ada,” pungkas ia. (AM-01).