Akibat berita hoax, jumlah pengungsi terus bertambah

AMBONMANISE.COM – Jumlah pengungsi pasca gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB), terus bertambah dan selalu berubah-ubah.

Salah satu penyebabnya yakni berita bohong atau “hoax” bahwa akan adanya gempa susulan dengan kekuatan lebih besar dan disertai tsunami cepat merebak di tengah warga menimbulkan kepanikan dan warga memilih mengungsi di lokasi ketinggian.

“Jadi dalam rapat evaluasi penanganan bencana, tadi ada kecerungan jumlah pengungsi naik. Penyebabnya lagi-lagi berita hoax,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Farida Salampessy, kepada wartawan di posko induk Satgas Penanganan Bencana provinsi Maluku di aula Korem 151/Binaya, Batu Gajah, Ambon, sabtu (4/10).

Ditanya mengenai jumlah kenaikan, dirinya belum bisa memastikan karena petugas masih melakukan pendataan di lapangan. Tetapi yang pastinya ada kenaikan jumlah pengungsi.

Sebelumnya pada Kamis (3/10), Kepala BPBD Maluku menyatakan, data sementara pengungsi mencapai 95.256 jiwa yakni 2.940 jiwa di kota Ambon, Maluku Tengah 50.250 jiwa dan SBB 42.066 jiwa.

Sedangkan, kerusakan rumah warga di tiga daerah terdampak mencapai 6.523 unit. Paling terbesar yakni di kabupaten Maluku Tengah yakni 4.895 unit yang terdiri dari rusak ringan 2.374 unit, rusak sedang 1.105 uni dan rusak berat 1.416 unit.

Kabupaten SBB sebanyak 1.080 rumah terdiri dari rusak ringan 795 unit, rusak berat 285 unit, serta Kota Ambon, sebanyak 548 rumah, terdiri dari rusak ringan 305 unit, rusak sedang 147 unit dan rusak berat 96 unit.

Sementara korban meninggal tercatat 38 orang terdiri dari kota Ambon 13 orang dan 27 orang luka ringan. Maluku Tengah 15 orang meningal, sedangkan luka ringan 72 orang, luka berat 18 orang, dan SBB 10 orang meninggal, luka berat 3 orang, luka ringan 29 orang. (AM-03)