Warga Dusun Wapo Negeri Halong Kecamatan Baguala Keluhkan air bersih
AMBONMANISE.COM- Warga Batu Gajah eks pengungsi korban bencana tanah longsor tahun 2012 yang mendiami Dusun Wapo petuanan Negeri Halong, Kecamatan Baguala hingga saat ini belum menikmati air bersih.
Untuk mendapat pasokan air bersih, warga harus membeli dari mobil tangki. Dalam satu bulan, kebutuhan air bersih masing-masing kepala keluarga harus keluarkan biaya sebesar Rp800.000.
Salah satu tokoh agama, Pdt Frans Luter kepada redaksi Ambon Manise.Com, dikediamannya Senin malam (27/11) berharap ada perhatian serius dari pemerintah Kota Ambon untuk penyediaan air bersih bagi warga warga.
“Saya harap, air bersih ini menjadi perhatian pa Walikota Ambon, Richard Louhenapessy. Warga yang mendiami dusun Wapo Negeri Halong masih krisis air bersih. Beruntung bagi mereka yang bak penampungan, bisa membeli air dari mobil tangki. Namun biaya cukup besar. Perbulan, warga harus siapkan Rp800.000. Kalau tidak, warga hanya berharap air hujan,” ungkap ia.
Ketua daerah Gereja Kemah Injil Indonesia Wilayah Maluku dan Maluku Utara ini mengaku, sudah ada pembangunan jaringan instalasi pipa yang dibangun oleh anggota DPRD Provinsi Maluku, Richard Rahakbauw.
Pembangunan jaringan instalasi pipa ini dikerjakan sejak tahun 2017 lalu. Namun air bersih belum juga dinikmati warga.
“Janjinya dipenghujung 2018, kita sudah menikmati air. Namun belum ada tanda-tanda sama sekali. Saya harap, janji wakil rakyat ini dapat ditetapi,” harap ia.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Ambon, Leonora Far-Far saat berjumpa dengan warga Dusun wapo Negeri Halong yang bertempat di rumah Pdt Helky Kabalosy Senin (27/11), akan menyuarakan aspirasi warga kepada pemkot Ambon.
Menurut ia, air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama yang mestinya mendapat perhatian serius dari pemerintah Kota Ambon maupun pemda Provinsi Maluku.
Apalagi lanjut ia, warga yang mendiami Dusun Wapo ini merupakan eks korban bencana tanah longsor Batu Gajah 2012 lalu.
“Sejak awal, kita sudah mendorong pemkot agar memperhatikan kebutuhan air bersih bagi warga. Namun, belum juga ada perhatian,” kata ia.
Srikandi PDI perjuangan ini berjanji akan menyampaikan persoalan ini kepada pemkot Ambon. (AM-01)