dari katong par katong samua

NTP Maluku Agustus Naik 0,31 Persen

1,306
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) daerah ini pada Agustus 2017 sebesar 101,16 atau naik 0,31 persen dibanding Juli 2017 yang tercatat 100,85.

Ambon, Tribun-Maluku.com : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) daerah ini pada Agustus 2017 sebesar 101,16 atau naik 0,31 persen dibanding Juli 2017 yang tercatat 100,85.

“Peningkatan ini terjadi karena sekalipun harga yang diterima petani (it) mengalami penurunan sebesar 0,21 persen , namun masih lebih rendah dari penurunan harga yang dibayar petani (ib) yang tercatat sebesar 0,52 persen,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Senin (4/9).

Ia mengatakan, NTP tertinggi pada Agustus 2017 masih dicapai sub sektor tanaman hortikultura yang mencapai 112,08, sedangkan terendah tetap pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat yang bertahan pada level di bawah 100 yaitu sebesar 90,88.

Dia menjelaskan, peningkatan NTP pada Agustus 2017 disumbangkan oleh naiknya NTP pada tiga sub sektor yakni sektor peternakan sebesar 1,64 persen, diikuti tanaman hortikultura sebesar 1,20 persen, dan sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,74 persen.

Sedangkan sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan NTP sebesar 1,28 persen dan sub sektor 0,50 persen.

NTP Provinsi Maluku tanpa subsektor perikanan tercatat sebesar 100,70 atau turun 0,41.

“Pada Agustus 2017 terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,66 persen, disebabkan turunnya IKRT pada kelompok bahan makanan dan kelompok sandang masing-masing sebesar 1,41 p0ersen dan 0,01 persen,” ujarnya.

Sedangkan kelompok kesehatan maupun transportasi dan komunikasi mengalami inflasi perdesaan masing-masing sebesar 0,51 persen, dan 0,02 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau, kelompok perumahan, dan pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2017.

Dumangar mengemukakan, beberapa komunitas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi perdesaan di Maluku adalah bawang putih, ikan layang, bawang merah, ikan tongkol dan ikan tembang.

“Khusus nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Agustus 2017 tercatat sebesar 122,49 , mengalami penurun sebesar 0,38 persen dibanding Juli 2017 yang tercatat sebesar 122,96,” ujarnya.

Comments are closed.

%d bloggers like this: