BERITA MALUKU. Kabupaten kepulauan Aru yang berada di wilayah teritorial perbatasan dengan negara Australia, memiliki banyak potensi. Apalagi wilayah kepulauan Aru merupakan bagian dari koridor enam Maluku dan Papua sebagai lumbung ikan nasional yang masuk dalam kategori master plan percepatan dan perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).
Selain itu, kabupaten yang dijuluki jargaria ini memiliki destinasi wisata yang perlu dikembangkan untuk mendatangkan keuntungan bagi masyarakat setempat, salah satunya pantai selatan yang terletak di Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru.
“Potensi kita sangat banyak, apalagi di sektor wisata, salah satunya di pesisir pantai selatan,” kata Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga, Rabu (27/9/17) usai menghadiri satu abad gedung Gereja Maranatha GPM Ngaiguli, Kecamatan Aru Selatan.
Dikatakan, pantai yang dibentangi dengan pasir putih yang indah dan halus dengan bisikan ombak itu, memiliki nilai eksotis yang luar biasa.
Apalagi, pasir putih di sepanjang pesisir pantai selatan yang begitu panjang memiliki potensi wisata dan keunikan tersendiri, dimana pasirnya akan berbunyi bila sedang berjalan di atasnya sehingga perlu dikembangkan agar bisa menarik perhatian penikmat waisata mendatangi wilaya tersebut.
Saking terpukaunya orang nomor satu Aru ini, Gonga mengatakan bahwa pantai ini meruspakan salah satu pantai terpanjang di Provinsi Maluku.
“Tentunya kita menginginkan yang terbaik, namun semua tergantung masyarakat pedesaan yang memiliki kesadaran pentingnya daerah wisata,” katanya.
Dikatakan, pembangunan di sektor pariwisata perlu disupport juga oleh masyarakat yang memiliki hak ulayat terhadap wilayah tersebut dengan menjaganya dengan baik dan tak merusak kondisi alam yang berada di wilayah tersebut.
Gonga meminta pemerintah desa yang berada di pesisir pantai selatan dapat mendorong ini untuk kepentingan dan kemajuan desanya.
“Kan sayang kalau pantai ini tak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,” kata Gonga. (IMANe)
