BERITA MALUKU. Bertahun-tahun warga Desa Jorang, Kecamatan Aru Selatan Timur, Kabupaten Kepulauan Aru mengalami krisis air bersih. Kondisi ini menyebabkan warga menderita, karena mereka terpaksa mengandalkan air hujan untuk dikonsumsi.
“Kita disini terus mengalami kekeringan. Susah dapat air bersih. Tapi kalau ada hujan, yah syukurlah, kita pakai saja untuk keperluan masak dan minum,” akui Alansya Djilpupin, tokoh pemuda Desa Jorang kepada Berita Maluku Online, Senin (9/10/2017).
Djilpupin mengatakan, krisis air bersih di desanya ini sudah pernah dilaporkan kepada pihak terkait di ibukota Kabupaten Kepulauan Aru, tapi sampai saat ini tak ada perhatian serius.
“Memang pernah ada yang menggali sumur bor disini, tapi pekerjaan sumur itu terhenti, tak tahu apa alasannya,” kata Djilpupin tanpa menyebutkan pihak mana yang mengerjakan sumur bor itu.
Pantauan media ini, warga desa Jorang setiap saat tampak mendatangi sebuah kolam yang berisikan air hujan. Kolam dengan ukuran 6 kali 10 meter dengan kedalaman sekitar satu setengah meter itu, menjadi rebutan. Meski air di kolam itu keruh dan berwarna kekuningan, tapi apa mau dikata, mereka tetap mengambilnya dan dibawa untuk keperluan masak dan lainnya.
Jika air hujan di kolam itu habis, mereka mengaku terpaksa rela berjalan kaki ke hutan beberapa kilo meter jauhnya untuk mendapatkan sumber air.
Dengan kondisi yang parah seperti itu, warga pun berharap, ada perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru dalam hal ini instansi terkait, sehingga krisis air bersih berkepanjangan di desanya itu bisa segera teratasi. (IMANe)
