BERITA MALUKU. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru kini gencar memberikan bantuan hibah untuk pembangunan dan perbaikan sejumlah tempat ibadah di wilayah tersebut. Buktinya, belum lama ini Pemkab Aru dibawah kepemimpinan dr. Johan Gonga dan wakilnya Muin Sogalrey turun lapangan dan memberikan bantuan hibah secara langsung untuk pembangunan rumah ibadah, diantaranya bantuan kepada Masjid Leting di Kecamatan Aru Utara – Sir-sir dengan nilai Rp75 juta serta bantuan untuk Gereja Katolik Desa Kumul, Kecamatan Aru Utara – Batuley senilai Rp150 juta.
Bantuan untuk pembangunan rumah ibadah seperti ini di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru akan terus dilakukan untuk setiap pemeluk agama yang mendiami pulau pengahasil mutiara tersebut.
Kepada wartawan, Kamis (12/10/2017) Bupati Gonga menyampaikan bahwa bantuan ini sudah menjadi program kerja rutin pemerintahannya, ini dilakukan supaya setiap umat beragama lebih meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dikatakan, pemerintah lebih giat memberikan bantuan untuk pembangunan tempat ibadah sebagai salah satu implementasi nyata untuk menumbuhkan iman umat kepada Sang Pencipta, apalagi Aru merupakan tempat moratorium umat beragama.
Pimpinan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Aru, Ismail Rumfot mengapresiasi apa yang dilakuan pihak Pemkab julukan jargaria ini. Pasalnya, Pemkab Aru dinilai telah bersedia memenuhi kebutuhan sarana peribadatan yang memadai bagi umat beragama di daerah tersebut.
“Sungguh luar biasa pemerintah di Aru ini, di beberapa wilayah yang pernah saya bertugas, saya baru menemukan kabupaten yang memang pedulih terhadap umatnya, setiap proposal pembangunan tempat ibadah selalu direalisasi dengan bantuan sangat signifikan, kalau di kabupaten lain, hanya memberikan sebagaian, dan kadang jarang untuk merealisasikan,” akuinya.
“Kalau pemerintah sudah bantu seperti ini, saya harap umat juga semangat dalam beribadah,” harapnya.
Pantauan Berita Maluku Online, saat orang nomor satu Aru ini bersama rombongan datang memberikan bantuan ke desa bersangkutan, lansung disambut antusias oleh berbagai komponen masyarakat dengan berbagai atraksi tari-tarian adat lokal masyarakat Aru. (IMANe)
