AMBON-MALUKU. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua mengatakan, memasuki bulan ramadhan, stok kebutuhan pokok masyarakat untuk Provinsi Maluku masih tersedia dalam jumlah yang cukup.
Olehnya itu, Sahuburua meminta warga masyarakat untuk tidak panik dan dirinya berjanji akan meminta dinas Indag Promal untuk terus memantau perkembangan harga barang khususnya kebutuhan pokok menjelang bulan puasa hingga Idul Fitry nantinya.
Dikatakan, pemeritah terus membangun kerja sama dan kordinasi yang baik dengan beberapa kota besar di provinsi lain di Indonesia seperti, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Manado sebagai pusat-pusat akumulasi distribusi kebutuhan pokok masyarakat ke Provinsi Maluku.
“Memang kita sadari bahwa, beberapa hari terakhir terjadi kenaikan harga terhadap beberapa produk kebutuhan masyarakat, namun masih dalam batas yang wajar misalkan untuk komoditi beras. Maka, upaya menstabilkan harga beras, saya telah meminta kepada pihak Perum Bulog Divre Maluku untuk melaksanakan operasi pasar, dan telah dilaksanakan sejak tanggal 1 April 2018 lalu, dengan harga eceran tertinggi untuk Maluku sebesar Rp10.250,” ungkap Sahuburua dalam kegiatan pasar murah yang diselenggarakan Disperindag Promal, Senin (7/5).
Sementara itu, Kadis Indag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselanno menambhakan, tujuan utama dilaksanakan kegiatan Bazar Murah adalah, memberikan kesempatan bagi para pengusaha dan distributor, untuk berpartisipasi dalam membantu Pemerintah Daerah, dengan menjual kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau dan meringankan beban masyarakat terutama kaum muslimin, untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan 1439 H.
Selain itu, kegiatan ini dibuat sesuai dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, guna mewujudkan masyarakat Maluku yang sejahtera sebagaimana yang dituangkan dalam tiga hal penting yaitu, terpenuhinya kebutuhan dasar manusia dan standar pelayanan minimal, penguatan peningkatan ekonomi daerah, serta pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan secara optimal potensi lokal atas dasar pembangunan yang berbasis keunggulan spasial dan peningkatan peran sektor swasta dan penyediaan modal usaha yang didukung oleh Pemerintah Daerah. (AM-10)