dari katong par katong samua

Anggota DPR RI, Mercy Barends Bagikan Ribuan Bibit Tanaman Produktif

1,532

AMBONMANISE.COM-  Anggota Komisi VII DPR RI daerah pemilihan (Dapil) Maluku, Mercy Christi Barends membagikan 10.000 anakan tanaman produktif kepada warga di beberapa daerah di Maluku. Pembagian bibit tanaman produktif ini sebagai bentuk komitmennya guna membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kalangan petani muda di Maluku.

Kegiatan pembagian 10.000 bibit tanaman produktif dipusatkan di Baileo Sipaton Dusun Airlouw, Negeri Nusaniwe, kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Jumat (7/10).

Sebelum diserahkan bibit tanaman produktif kepada perwakilan setiap kabupaten/kota oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Barends, perwakilan warga dari beberapa desa di Kota Ambon, diberikan pelatihan oleh LIPI Kota Ambon bertajuk Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) dengan tema Pemanfaatan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Pelatihan ini bertujuan memotivasi masyarakat khususnya kaum muda meningkatkan pengetahuan praktis di sektor pertanian dan perkebunan yang diharapkan berdampak meningkatkan kesejahteraan mereka di masa mendatang.

Mercy Barends mengatakan, 10.000 bibit tanaman produktif ini terbagi atas masing-masing 3.000 bibit jati platinium dan mahoni, 2.000 bibit vanili, sisanya bibit cengkih, pala dan rambutan.
Khusus di Kota Ambon, sebanyak 3.500 bibit dibagikan kepada petani yang berada Negeri Nusaniwe Dusun Airlouw sebanyak 400 bibit vanili, 200 bibit jati platinium, 200 bibit mangga. Desa Latuhalat, 400 bibit jati platinium dan 400 bibit mahoni. Desa Soya, 500 bibit jati platinium, 100 bibit cengkih dan 100 bibit pala. Desa Rumah Tiga, 500 jati platinium, 200 bibit cengkih, 200 bibit pala dan 100 bibit mahoni.

Menurut ia, pemberian 10.000 bibit tanaman produktif ini selain bagian dari komitmennya kepada masyarakat, namun jauh lebih penting ada nilai ekenomis tinggi yang bisa dinikmati masyarakat walaupun membutuhkan jangka waktu yang panjang.

Selain itu, dirinya ingin memotiasikan kaum muda untuk memanfaatkan lahan tidur yang kosong dengan menanam tumbuhan produktif yang bernilai ekonomis tinggi.

“Sudah saatnya kaum muda kembali berkebun dengan memanfaatkan lahan tidur yang tersedia dengan menanam tanaman produktif bernilai ekonomis tinggi. Contohnya pengelolaan tanaman Vanili oleh petani-petani muda di desa Rutah, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. Hasil yang dijual dalam setahun mencapai Rp150-200 juta,” tandasnya.

Jika semua lahan tidur di Maluku dapat dimanfaatkan oleh petani muda dengan menanam tanaman produktif, maka Mercy meyakini ke depan akan lahir petani-petani sukses dari Maluku.

“Perusahaan yang mengantongi ijin Hak Penguasaan Hutan (HPH) tidak lagi seenaknya mengelola lahan kita yang keuntungannya lebih besar ke perusahaan sementara lingkungan menjadi rusak. Ujung-ujungnya kita protes dengan melakukan aksi demo. Padahal kalau dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat, maka akan sangat bermanfaat baik secara ekonomis maupun lingkungan hidup di sekitar kita,” ujarnya.

Dikatakan, pengembangan tanaman umur panjang ini dapat berkembang menjadi hutan rakyat yang mampu menjaga lapisan ozon dan efek gas rumah kaca.

Dia juga mencontohkan di beberapa wilayah di Indonsia mendapat kompensasi miliaran rupiah karena karbon yang dihasilkan dari hutan rakyat itu sangat bermanfaat bagi lingkungan hidup.
Olehnya itu, Program-program ini diminati oleh kementerian dan isu lingkungan menjadi sangat sexi atau diminati di tingkat global maupun internasional.

Dikota Ambon, perlu dibuat hutan rakyat agar bibit air tetap terjaga. Jalur-jalur hijau di Kota Ambon perlahan-lahan mulai terkikis akibat pembangunan untuk pemukiman.

“Kita harap melalui program ini, kualitas dan debet air di kota ini dapat terjaga. Sehingga ke depan kita tidak mengalami krisis air,” kata ia.

Selain 10.000 bibit tanaman produktif ini, rencananya Mercy Barends akan memberikan bibit padi jenis IPB 3 S atau padi Jokowi bagi petani yang berada di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Buru yang lahan pertaniannya sudah tercacat di kementerian Pertanian.

“Bibit padi yang merupakan hasil inovasi dari Ristekdikti, Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor ini punya keunggulan dari bibit padi lainnya. Dalam satu tahun, petani bisa memanen hingga tiga kali. Dan itu sudah dipakai oleh sejumlah petani di pulau Jawa. Di kalangan petani namanya trennya “padi Jokowi,” katanya. (AM-01)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: