Kasdam Pimpin Upacara HUT TNI Di Ambon
Ambon, Tribun-Maluku.com : Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Tri Soewandono memimpin upacara peringatan HUT ke 72 TNI dengan tema “Bersama Rakyat TNI Kuat”, di Lapangan Merdeka Ambon, Maluku, Kamis (5/10).
Komandan upacara dipercayakan kepada Letkol Marinir Teguh Santoso, lulusan Akademi Angkatan Laut angkatan 43 Tahun 1987, yang menjabat sebagai Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan IX Ambon.
Upacara diikuti seluruh Prajurit TNI Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Brimob Polda Maluku, ASN, Satpol PP, Tagana dan Pelajar SMA di Kota Ambon.
Kasdam Tri Sowandono pada kesempatan itu membacakan amanat Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang intinya menyatakan TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat.
“TNI mempunyai komitmen untuk menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Panglima TNI.
Kasdam lebih jauh mengatakan, kedekatan TNI dengan rakyat pada kegiatan HUT ke-72 ini terlihat dalam defile yang melibatkan warga masyarakat dari komunitas tukang ojek dan tukang becak di Kota Ambon.
“Saya yakin, warga masyarakat yang lain juga ingin terlibat, karena TNI tetap berkomitmen berbuat yang terbaik untuk rakyat,” ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, TNI selalu mengoreksi diri dan mohon maaf bila ada kesalahan dalam perbuatan, tetapi semua itu dilakukan untuk kepentingan rakyat .
Kasdam juga menyampaikan pesan dari Pangdam Pattimura Mayjen TNI Doni Monardo bahwa TNI prinsipnya ingin berbuat yang terbaik untuk rakyat.
“TNI tidak boleh berpolitik tetapi berbuat untuk rakyat, kita melaksanakan tugas untuk mensejahterakan rakyat,” katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Gubernur Maluku Said Assagaff, Kapolda Maluku Irjen Pol Deden Juhara, Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, serta Para Perwira, Veteran dan Purnawirawan.
Pada upacara HUT ke-72 TNI itu juga dilaksanakan pemusnahan 720 pucuk senjata rakitan yang diserahkan masyarakat dari hasil Satgas Ops Pamrahwan Maluku dan Maluku Utara tahun 2017.
Selanjutnya, acara diisi demonstrasi bela diri Yongmodo dan Kolone senapan gabungan dari TNI-Polri, drama kolosal dari Rindam XVI/Pattimura yang menceritakan perlawanan rakyat melawan penjajahan Belanda.
Kemudian defile oleh TNI-Polri dan ASN, defile Kendaraan Tempur serta masyarakat dari komunitas pengemudi ojek dan becak di Kota Ambon.