Ambon, Tribun-Maluku.com : Data input niaga PT PLN Maluku dan Maluku Utara mencatat jumlah pelanggan di dua provinsi hingga September 2017 mencapai 552.581 pelanggan atau tumbuh 3,99 persen per tahun.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Ramli Malawat di Ambon, Kamis (5/10) mengatakan, data pelanggan terbagi dalam lima area.
Area Ambon tercatat 162.615 pelanggan, Tual 66.345 pelanggan, Masoh 79.529 pelanggan, Ternate 107.767 pelanggan dan Area Sofifi 104.325 pelanggan.
Jumlah pelanggan terus bertambah dengan presentase pertumbuhan 3,99 persen per tahun menandakan bahwa PLN terus berupaya untuk menghadirkan kelistrikan yang andal bagi masyarakat.
“Seiring dengan bertambahnya kebutuhan terhadap listrik itu sendiri di Maluku dan Maluku Utara, kita pastikan jumlah pelanggan juga akan mengalami kenaikan,” katanya.
Menurut Ramli, pihaknya menargetkan tahun ini 17 sebanyak 179 desa di Maluku dan Maluku Utara akan dilistriki, sejalan dengan program Indonesia terang di tahun 2020.
“Sejumlah program telah disiapkan di tahun 2017 tetapi mengalami kendala terkait pembangunan jalan dan infrastruktur, kita targetkan seluruh program tersebut akan direalisasikan di tahun 2018,” ujarnya.
Ia mengakui, pihaknya berupaya menyiapkan listrik yang handal, karena masih banyak desa di dua provinsi tersebut yang belum terlistriki.
“Kami juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan perencanaan terhadap desa yang belum terlistriki. Sumber desa yang belum mendapat aliran listrik berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) pusat maupun provinsi yang melakukan survey,” ujarnya.
Sampai tahun 2017 jumlah desa yang telah dilistriki PLN di provinsi Maluku sebanyak 798 desa dari total 1.200 desa.
“PLN terus berupaya mewujudkan provinsi Maluku-Maluku Utara terang di tahun 2020. Hingga saat ini, jumlah desa yang telah dilistriki oleh PLN di provinsi Maluku yakni sebanyak 798 desa dari total 1.200 desa. sedangkan di Provinsi Maluku Utara sebanyak 882 Desa dari total 1.199 Desa,” kata Ramli.
