dari katong par katong samua

Empat Pendekatan Pengendalian Penduduk Di Kota Ambon

1,663
Drs. Ateng Keiluhu

AMBON Tribun-Maluku.com- Masalah pengendalian penduduk di Kota Ambon menggunakan empat pendekatan yakni Mengendalikan jumlah, Mengendalian kualitas, Mengendalikan mobilisasi (migrasi), dan Mengatur soal informasi kependudukan.

Pengendalian jumlah penduduk berkaitan dengan Keluarga Berencana (KB), Pengendalian kualitas penduduk berkaitan dengan peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan lain lain yang melibatkan semua SKPD, termasuk pendidikan tumbuh kembang anak yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Pengendalian mobilisasi penduduk (migrasi), dan Mengatur soal informasi kependudukan.

Tahun 2017 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon megatur soal kependudukan dari sisi kuantitasnya yaitu program KB diarahkan untuk pembinaan peserta KB dengan sebaik-baiknya.

Arahnya adalah, meningkatkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan posisi sekarang 32 persen perlu didorong guna mencapai 40 persen,”kata Drs. Ateng Keiluhu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon di Ambon, Rabu (27/9/2017).

Menurutnya, sasaran penggunaan MKJP di Kota Ambon dalam rencana jangka panjang mencapai 50 persen. Dari 32 persen penggunaan MKJP perlu didorong guna mencapai 40 persen.

Artinya, ada 40 persen dari 33 ribu peserta KB di Kota Ambon menggunakan kontrasepsi jangka panjang. Itu berarti setiap tiga tahun Dinas PPKB Kota Ambon melakukan pelayanan ulang bagi mereka yang menggunakan alat kontrasepsi dimaksud.

“Sementara pelayanan KB dengan menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek seperti setiap hari minum Pil, setiap tiga bulan suntik, membuat tingkat drop out kita tinggi,”ucapnya.

Soal kualitas penduduk, Dinas PPKB Kota Ambon terus mendorong Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan menerapkan delapan fungsi keluarga.

“Jika Lansia menjadi tangguh maka dia akan menjadi pendorong bagi kualitas hidup cucunya, anaknya dan keluarganya. Semua institusi agama didorong untuk membentuk Lansia,”jelasnya.(TM02)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: